Kamis, 19 Oktober 2017

Sejarah


Literatur tertua yang mengungkap tentang Baris adalah Lontar Usana Bali yang menyatakan : setelah Mayadanawa dapat dikalahkan maka diputuskan mendirikan empat buah kahyangan di KedisanTihinganManukraya dan Kaduhuran. Begitu kahyangan berdiri megah, upacara dan keramaianpun diadakan dimana para Widyadari menari Rejang, Widyadara menari Baris dan Gandarwa menjadi penabuh. Legenda Mayadanawa tersebut terjadi pada saat Bali diperintah Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa sebagai raja keempat dari Dinasti Warmadewa yang memerintah dari tahun 962 hingga 975. Dengan demikian dapat disimak bahwa pada abad X sudah ada Tari Baris, namun bentuknya apakah sama dengan Baris upacara yang ada sekarang, memerlukan perenungan lebih mendalam.
Fungsi:
Untuk kepentingan upacara Pitra Yadnya dan bahkan juga untuk upacara Dewa Yadnya. Sebagian besar masyarakat menanggap tarian ini menjadi pengiring jenazah ke alam nirwana. Sementara tarian sakral itu lebih menonjolkan makna yang tersirat ketika para penari melakoninya.Para penari pun tak sembarangan menggerakkan tangan dan kakinya.
Sumber:panbelog.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts